Politik Indonesia Golkar Dukung Jokowi
Politik Indonesia saat ini dalam taktik catur politik tahun sekarang belum bisa menemukan titik akhir, para petinggi politik mengadakan pertemuan tertutup untuk menentukan siapa yang akan maju dalam pemilihan presiden tahun depan. Ketua partai Golkar Airlangga Hartarto, yang berharap untuk menjadi pasangan Jokowi, mengunjungi pelindung kepala Partai Demokrat dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono di rumahnya di Mega Kuningan Jakarta Selatan pada hari Selasa.
Golkar telah menjadi pendukung kuat Presiden Joko Widodo, tetapi apakah partai ini akan tetap setia kepadanya jika tidak mendapatkan balasan dari Jokowi, ini adalah pertanyaan lain. Info berita terkini politik di tanah air bisa anda akses di matamatapolitik.com.
Dalam kunjungan tersebut, yang diatur beliau Airlangga sendiri, mereka berbicara tentang pemilihan presiden dan legislatif, meningkatkan spekulasi mengenai apakah menteri industri akan menarik kembali dukungan untuk Jokowi dan bekerja sama dengan oposisi Partai Demokrat jika dia tidak terpilih sebagai calon wakil presiden Jokowi.
Wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mennyatakan pada hari Selasa malam bahwa kemungkinan koalisi Partai Demokrat-Golkar dibahas dalam pertemuan tersebut. Kemungkinan ini terjadi Jika Airlangga tidak berjalan dengan Jokowi, lalu apa alasan Golkar untuk tetap mendukung Jokowi? Renanda mennyatakan kepada The Jakarta Post. (Sejauh yang kami tahu, Airlangga memiliki hubungan yang baik dengan Yudhoyono. Mereka berkomunikasi dengan sangat baik.)
Pertemuan ini menyusul ada laporan bahwa Jokowi, bersama dengan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menyiapkan setidaknya tiga nama untuk peluang wakil presiden, dengan beberapa sumber mengatakan bahwa nama-nama itu adalah tokoh-tokoh dari non-partai.
Ini bisa berarti bahwa ketua partai politik dalam koalisi Jokowi, ialah Ketua golkar, ketua Partai Persatuan Pembangunan dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa, tidak terpilih. Airlangga mennyatakan kepada wartawan bahwa dia dan Yudhoyono berbicara tentang suhu politik saat ini, dalam pertemuan tersebut. Partai Golkar telah lama menaruh harapan pada ketua partai golkar sebagai calon wakil presiden. Keyakinan partai untuk mengamankan nominasi bukan tanpa alasan.
Golkar adalah partai politik yang paling mapan di negara ini dengan loyalis dan pendukung setia.
Ini adalah partai terbesar kedua di Dewan Perwakilan dengan 91 kursi, yang berarti memegang kekuasaan dalam urusan legislatif. Partai telah mencoba untuk menunjukkan kesetiaannya kepada Presiden - ini adalah partai pertama yang secara resmi mendukung tawaran pemilihan kembali Jokowi, bahkan sebelum partai moncong putih memilih Jokowi. Jika Presiden tidak memilih Airlangga sebagai pasangannya, Golkar hanya akan menerima beberapa kursi menteri. mungkinkah Airlangga mendapatkan anggukan, kita lihat nanti berita terkininya di matamatapolitik.com situs website ini selalu update untuk suhu Politik Indonesia yang terjadi dalam kebijakan pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri. Yang Bahasa beritanya sudah dikemas dalam Bahasa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar